Ajang kompetisi daya ingat terbesar tahun ini telah selesai dilaksanakan pada 11-13 Desember 2013 di Haikou, Hainan, China. Kejuaraan dunia, 23rd World Memory Championship (WMC) tahun ini dibuka oleh Kepala Pemerintahan Daerah Hainan dan Co-Founder WMC, Prof. Tony Buzan, diikuti oleh 187 peserta yang berasal dari 26 Negara. Kompetisi ini mempertandingkan 10 disiplin utama dalam pengukuran kecepatan dan kekuatan daya ingat yang terbagi atas 4 kategori yaitu anak – anak (berumur maksimum 12 tahun saat kejuaraan), remaja (13-17 tahun), dewasa (18-59 tahun), dan senior (berumur 60 tahun atau lebih). Ke-10 disiplin daya ingat yang dipertandingkan ialah :
- Mengingat wajah dan nama dalam waktu 15 menit
- Mengingat urutan angka binary acak (01001…) dalam waktu 30 menit
- Mengingat urutan angka acak (72816…) dalam waktu 60 menit
- Mengingat urutan gambar abstrak dalam waktu 15 menit
- Mengingat kejadian dan tahun dalam waktu 5 menit
- Mengingat urutan angka acak dalam waktu 5 menit
- Mengingat sebanyak-banyaknya urutan kartu remi yang telah dikocok dalam waktu 60 menit
- Mengingat urutan kata dalam waktu 15 menit
- Mengingat urutan angka acak yang diucapkan dengan interval 1 detik per 1 angka, dan
- Mengingat urutan 1 deck kartu remi (52 kartu) yang telah dikocok dalam waktu 5 menit
Pembukaan 23rd World Memory Championship, Haikou,Hainan, China
Kompetisi yang berlangsung sangat ketat dengan pengawasan dari World Memory Sports Council ini dimenangkan kembali oleh Grandmaster Jonas Von Essen, 22 tahun, asal Swedia, yang berhasil mengumpulkan nilai total disiplin daya ingat tertinggi yang membawanya menjadi juara umum dan berhak atas hadiah uang tunai, trophy, dan sejumlah hadiah dari sponsor acara Shi Hang Electronic.
Pada ajang ini, Indonesia mengirimkan wakilnya lewat Tim KPC Memory Indonesia yang diketuai oleh Grandmaster Memory Yudi Lesmana dengan menurunkan 5 peserta yaitu Fakhri Shafly (14 tahun, Jakarta), M. Dzakiendra (12 tahun, Kutai Timur), Shafa Annisa (10 tahun, Kutai Timur), Qonita (16 tahun, Kutai Timur) dan Yudi sendiri yang bertanding di kategori dewasa. Tim Indonesia berhasil memenangkan 2 nomor/disiplin dikategori anak-anak lewat Shafa dan M. Dzakiendra yang masing-masing meraih 1 medali emas pada disiplin mengingat wajah dan nama, dan mengingat urutan kata, unggul dari peserta tuan rumah China yang digadang-gadang akan memenangkan WMC kali ini. Selain itu Shafa juga berhasil meraih medali perak di nomor mengingat urutan angka acak yang diucapkan (Disiplin No.9) dan M.Dzakiendra menambah perolehan medali perunggu di nomor wajah dan nama. Total 4 medali yang berhasil dibawa pulang oleh Tim Indonesia (2 emas, 1 perak, 1 perunggu)
Phill Chambers (Kiri) dan Tony Buzan (nomor 2 dari kiri) memberikan penghargaan kepada Shafa Annisa (10 Tahun) dan M.Dzakiendra (12 tahun) pada Closing Ceremony WMC
Kompetitor China dan Indonesia (Shafa Annisa) berfoto bersama Chief Ethic WMC Dominic O’brian
Ketua Tim, Yudi, mengatakan bahwa sebelumnya kita memang sudah diunggulkan pada kategori anak-anak karena sudah sering memenangkan kompetisi daya ingat internasional sebelum WMC dilaksanakan seperti di Jepang bulan Mei lalu, Filipina (Juni), dan Hongkong (September). Namun di ajang ini, beberapa nomor lain berhasil dimenangkan anak-anak dari tuan rumah China, yang diatas kertas belum diketahui kekuatan mereka sebelum WMC dimulai karena China memutuskan tidak mengumumkan pencapaian internal seluruh atlet mereka ke publik lewat kompetisi-kompetisi lokal yang telah mereka lakukan hampir setiap bulan selama setahun ini.
Terlepas dari itu, sungguh peristiwa bersejarah dimana anak-anak Indonesia berhasil mengharumkan nama Indonesia lewat kompetisi daya ingat dunia dengan membawa pulang 4 medali dan ini menjadi sejarah serta bukti kembali bahwa anak-anak Indonesia memiliki otak yang luar biasa hebat.
Selain nomor individual diatas, WMC juga akan memberikan penghargaan International Master Memory (IMM) dan Grandmaster Memory (GMM) dengan persyaratan yang cukup berat yaitu mampu mengingat minimal 1000 digit angka acak dalam waktu 60 menit, 10 deck urutan kartu remi (520 kartu) yang dikocok dalam 60 menit, dan 1 deck kartu remi (52 kartu) yang dikocok dibawah 2 menit untuk gelar IMM dan syarat tambahan meraih total 5000 poin kejuaraan (dari 10.000 poin) untuk gelar GMM.
Suasana Kompetisi WMC 2014 dan Prof. Tony Buzan (Presiden World Memory Sports Council) mengalungkan medali kepada Shafa Annisa
Dua peserta kategori remaja dari Indonesia, Fakhri dan Qonita pada WMC kali ini baru berhasil memenuhi 2 dari 3 persyaratan utama IMM sehingga masih perlu berlatih kembali untuk meraihnya pada tahun 2015. Fakhri, 14 tahun, sudah berhasil mengingat 1060 digit angka dalam 1 jam dan 1 deck urutan kartu remi yang telah dikocok dibawah 2 menit, namun ia belum beruntung dengan hasil mengingat 8 deck kartu remi (dari target 10 deck) yang dikocok dalam waktu 1 jam (disiplin no.7). Sedangkan Qonita,16 tahun, sudah berhasil mengingat 12 deck urutan kartu remi (dari target minimal 10 deck) dalam 1 jam namun belum berhasil pada nomor angka dalam 1 jam yang ditargetkan 1000 dengan hasil 580 angka yang diingat (disiplin no.3).
Ketua Tim, GMM Yudi Lesmana, sendiri mencapai hasil terbaiknya dengan 2 kali masuk dalam Top 10 overall dunia pada nomor mengingat sebanyak-banyaknya urutan kartu remi yang telah dikocok dalam waktu 60 menit dengan mengingat 18,5 deck (962 kartu) dan mengingat 210 urutan kata dalam waktu 15 menit (posisi ke-4 overall) dimana kedua nomor ini menjadi rekor baru Indonesia yang dipecahkan atas namanya sendiri.
Lewat perolehan gabungan tim ini, Indonesia berhasil mendongkrak posisinya dengan berada di peringkat ke-6 dunia pada WMC 2014 (Total 26 Negara) , unggul dari India, Inggris, Japan, dan Algeria pada Top 10 Countries. Posisi ke-1 sampai ke-5 diatas Indonesia secara berurut ditempati Swedia, Mongolia, Jerman, China, dan Filipina.
Pemberian Sertifikat Akreditasi
Atas keseriusan, kekonsistenan, dan tekat yang kuat untuk mempromosikan Memory Sports di Indonesia, pada ajang 23rd World Memory Championship, World Memory Sports Council (WMSC) melalui Prof. Tony Buzan dan Raymond Keen OBE memberikan sertifikasi akreditasi kepada Yudi Lesmana (Ketua Tim) sebagai representatif WMSC di Indonesia dengan memimpin Indonesia Memory Sports Council (IMSC), Badan Memory Sports dibawah WMSC yang berdomisili di Inggris, setahun kedepan sampai akhir tahun 2015.
IMSC mempunyai program utama di tahun 2015 dengan mengadakan pelatihan-pelatihan teknik daya ingat di beberapa kota di Indonesia dan mengadakan kompetisi-kompetisi memory sports sebagai seleksi Tim menjelang World Memory Championship 2015. IMSC juga memiliki tugas untuk menyelenggarakan Indonesia International Open Memory Championship yang akan diikuti Negara-Negara di Asia pada September 2015 sebagai salah satu cara memperkenalkan memory sports di Indonesia. Dengan gambaran kegiatan diatas, IMSC akan melakukan audiensi kembali kepada Kemendikbud dan Kemenpora dalam waktu dekat serta menggandeng sebanyak mungkin sponsor untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia melalui memory sports di tahun 2015.
Penerima sertifikat akreditasi memory sports council tahun 2015, dari Kiri ke Kanan: Japan, Indonesia (Yudi Lesmana), Malaysia, Singapore, Philippine, Taiwan, Arab, Hongkong, Chief Arbiter WMC Phill Chambers, Prof. Tony Buzan, Dominic O’brian, dan China
Dengan berakhir WMC tahun ini, berakhir pula Memory Competition Tour Tim KPC Memory Indonesia tahun 2014 dengan mencatat sejumlah prestasi membanggakan anak-anak Indonesia yang membuka mata dunia. Terima Kasih kepada PT. Kaltim Prima Coal selaku sponsor utama kegiatan ini selama tahun 2014 lewat CSR nya bagi masyarakat Kutai Timur, Kalimantan Timur, dan Indonesia serta tak lupa Pemkab Kutim yang ikut mendukung anak-anak Kutai Timur berprestasi di Indonesia dan Dunia.
Prestasi Tim KPC Memory Sports Indonesia Sepanjang Tahun 2014 (Sebelum WMC 2014)
Kejuaraan | Prestasi | Kompetitor | Keterangan |
Japan Friendly Open Memory Championship, Tokyo
|
Juara Umum | Yudi Lesmana, GMM | Mei, 2014
Listed in World Rank |
Juara 2 Kategori Anak-anak | Shafa Annisa | ||
Juara 3 Kategori Anak-anak | Dzakiendra | ||
Philippine International Open Memory Championship, Quezon City
|
Juara Umum Kategori Anak | Dzakiendra | Juni, 2014
Listed in World Rank |
Juara 2 Kategori Anak | Aisha Nadine S. | ||
2 Emas, 4 Perak, 2 Perunggu overall | Yudi Lesmana, GMM | ||
1 Emas, 4 Perak, Kategori Anak | Shafa Annisa | ||
1 Emas, 1 Perunggu Kategori Remaja | Fakhri Shafly | ||
Hongkong International Open Memory Championship, Hongkong
|
Juara Umum Kategori Anak | Dzakiendra | September 2014
Listed in World Rank |
Juara 2 Kategori Anak | Shafa Annisa | ||
Juara 3 Kategori Anak | Hanifasyam A | ||
2 Emas, 2 Perak, 4 Perunggu overall | Yudi Lesmana, GMM | ||
1 Emas, 2 Perak, 3 Perunggu kategori anak | Aisha Nadine S. | ||
2 Perunggu kategori anak | Aulia Nadia | ||
1 Perunggu kategori remaja | Fakhri Shafly | ||
Indonesia Memory Championship, Jakarta | Juara Umum (dan Juara 1 Kategori Remaja) | Fakhri Shafly | November 2014
Listed in World Rank |
Juara 2 Overall (dan Juara 2 Kategori Remaja) | Qonita Fitriannisa | ||
Juara 3 Overall (dan Juara 1 Kategori Dewasa) | Dominic Brian | ||
Juara 2 Kategori Dewasa | Wicaksono Adi | ||
Juara 3 Kategori Dewasa | Fransisca P. | ||
Juara 3 Kategori Remaja | Salwa Azzahra | ||
Juara Umum kategori anak | Dzakiendra | ||
Juara 2 kategori anak | Shafa Annisa | ||
Juara 3 kategori anak | Aisha Nadine S. |
Informasi lebih lanjut, silahkan kontak Indonesia Memory Sports Council :
Telp/hp : 0889-1420-888
Email : yudilesmana2005@yahoo.co.id atau yudilesmana@imsa.or.id (Ketua Tim)
Website : www.ingatangajah.com dan www.imsa.or.id
courtesy : @yudilesmana @arishms