Jakarta, 7 November 2016 – Keriuhan penonton membahana di lantai 2 EduPlex di bilangan Dago, Bandung, ketika menyaksikan pertarungan sengit antara Neli Syahida (Indonesia), Bjoern Gumboldt (Singapura), dan Omkar Kibe (India) pada babak final Human Calendar, 2nd Indonesia Memory Championship 2016. Mereka beradu cepat menentukan hari dari sebuah tanggal Kalender Masehi.
“March 23rd, 1627,” sebut panitia. “Tuesday,” sahut Bjoern hanya dalam waktu tiga detik. “August 8th, 2087,” pertanyaan berikutnya diajukan. Kali ini Neli yang terlebih dahulu menjawab “Friday!” dengan lantang. Omkar tampak sedikit tertinggal, namun tetap memberikan perlawanan. Untuk melakukan kalkulasi hari sedemikian rupa, mereka dituntut untuk mengingat kode bulan, kode abad, dan kode tahun yang berjumlah ratusan. Bukan kemampuan yang sederhana.
Sayang, Neli sebagai atlet daya ingat terbaik di Indonesia untuk cabang pertandingan Human Calendar, harus takluk oleh Bjoern dengan skor yang terpaut tipis. Meskipun demikian, Indonesia tetap berjaya di nomor-nomor pertandingan lainnya pada ajang 2nd Indonesia Memory Championship 2016 kali ini, yang digelar pada tanggal 5 – 6 November 2016 di Bandung.
Sebut saja Fakhri Shafly, seorang siswa SMAN 26 Jakarta, yang sanggup memukul mundur Bjoern dan Omkar di cabang Binary Numbers. Dalam lima menit, Fakhry sukses mengingat angka biner sebanyak 510 digit. Omkar, atlet pemegang gelar IMM (International Master of Memory) dari India, hanya mampu mengingat sejumlah 330 digit, sementara Bjoern menyerah dengan 114 digit saja.
Wicaksono Adi, mantan jurnalis dari Majalah SWA, juga menunjukkan kepiawaiannya bermain kata di cabang Random Words. Wicaksono berhasil mengingat 50 kata dalam waktu lima menit, mengalahkan atlet-atlet daya ingat lainnya termasuk Ying Zhou, atlet wanita pemegang gelar IMM dari China yang pada pertandingan kali ini hanya mampu mengingat 37 kata.
Selain nama-nama yang telah disebutkan, sekitar 75 orang peserta lainnya turut bertanding dalam 13 nomor pertandingan. Disaksikan ratusan pengunjung lainnya, mereka mengingat deret angka acak (Random Numbers), angka biner (Binary Numbers), kata acak (Random Words), nama dan wajah (Names and Faces), tanggal dan kejadian (Historic/Future Dates), gambar abstrak (Abstract Images), kartu remi acak (Playing Cards), rumus dan kata sandi (Formula and Passwords), gambar acak (Flash Pictures), hingga Human Calendar.
Setiap peserta dibagi ke dalam empat kategori berdasarkan usia mereka, yakni Kids/Anak-anak (≤12 tahun), Junior/Remaja (13-17 tahun), Adults/Dewasa (18-59 tahun), dan Senior (>59 tahun). Masing-masing memperebutkan posisi juara umum, juara per kategori, serta juara per nomor pertandingan. Hadiah uang tunai puluhan juta rupiah, piala, medali, dan sertifikat internasional dari International Association of Memory (IAM) dan Asia Memory Sports Council (AMSC), menjadi ganjaran bagi mereka yang berprestasi pada 2nd Indonesia Memory Championship 2016 ini.
Dengan akumulasi skor tertinggi dari seluruh nomor pertandingan, Omkar Kibe didaulat sebagai Juara Umum pada 2nd Indonesia Memory Championship 2016 di kategori Terbuka (peserta nasional dan internasional). Sementara di kategori Nasional, Fakhry Shafly keluar sebagai Juara Umum, diikuti oleh Wicaksono Adi dan Shafa Annisa yang menjadi Juara Umum ke-2 dan ke-3.
Kompetisi daya ingat merupakan ajang bergengsi yang telah dimulai sejak 1991 di London, Inggris. Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga yang kerap disebut memory sports ini mengalami pertumbuhan terbesarnya di negara-negara Asia Pasifik, salah satunya Indonesia. Bahkan, putra-putri Indonesia selalu menjuarai berbagai kompetisi memory sports tingkat dunia.
Ledakan informasi yang terjadi di berbagai sektor dewasa ini, memang menuntut setiap individu maupun organisasi untuk mampu memilah, mengolah, mengingat, dan mengaplikasikan setiap data demi mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya. Dengan kesadaran bahwa daya ingat merupakan sebuah keterampilan otak yang dapat dipelajari, semakin banyak kalangan yang mempelajari metode-metode untuk meningkatkan kemampuan mengingat informasi.
Hal itulah yang mendorong Indonesia Memory Sports Council (IMSC), sebagai representasi dari Badan Memory Sports Dunia, untuk menyelenggarakan 2nd Indonesia Memory Championship 2016 ini. Yudi Lesmana GMM (Grandmaster of Memory) selaku Ketua Penyelenggara menyebutkan bahwa acara ini menjadi pemanasan bagi para atlet memori Tanah Air untuk menyambut 25th World Memory Championship, yang akan diadakan di Singapura pada bulan Desember 2016.
“Antusiasme para peserta 2nd Indonesia Memory Championship ini sungguh luar biasa, terutama para peserta dari Indonesia. Mereka datang dari berbagai kota, mulai dari Bandung, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Sangatta, hingga Tolitoli,” ungkap Yudi. Ia berharap akan lebih banyak lagi prestasi dan partisipasi yang bisa diberikan oleh masyarakat Indonesia bagi memory sports ini ke depannya. ●