Hari-hari terasa semakin cepat berlalu dan tidak terasa kita sudah memasuki tahun yang baru, umur yang baru, target kerja yang baru, dan mungkin saja suasana kerja yang baru. Judul diatas terinspirasi dari sebuah hasil scan terhadap 83,000 otak manusia yang dilakukan Dr. Daniel G. Amen sejak tahun 1991. Dalam penelitiannya, ia mengungkapkan bagaimana visualisasi otak kita yang dihasilkan dari sebuah alat yang dinamakan SPECT. Perhatikan gambar berikut ini :
Gambar 1. Perbandingan Hasil Scan Otak Manusia
Gambar 1 A adalah visualisasi dari hasil scan otak manusia yang berfungsi dengan baik. Bentuknya hampir simetris dan cenderung padat, bagian bawah gambar merupakan otak bagian belakang kita atau lobus occipital yang berperan penting dalam penglihatan. Namun coba perhatikan gambar 1 B, permukaannya berbolong dan tidak simetris yang menandakan orang ini memiliki fungsi otak yang bermasalah. Apa jadinya saat otak kita bermasalah?, hampir seluruh aktivitas kita tidak berjalan dengan baik. Jangankan kualitas kerja, kualitas pertemanan, kehidupan sosial, dan rumah tangga pun cenderung buruk.
Mari kita lihat bagaimana hasil scan lainnya yang dilakukan Dr. Amen berikut ini
Gambar 2. Otak Penderita Alzheimer’s, Otak Penderita Obesitas, Otak yang Sehat
Kelebihan berat badan tidak bisa kita anggap enteng lagi, karena faktanya, otak manusia yang mengalami OBESITAS akan menjadi RUSAK. Bahagian tengah otak manusia atau lobus temporal yang berfungsi penting dalam memproses MEMORY pada penderita obesitas akan perlahan rusak, sehingga jangan heran kita menemukan profesional-profesional dalam usia muda sudah mengalami pikun.
Fakta mengejutkan juga dapat kita lihat pada hasil scan otak berikut ini
Gambar 3. Otak Sehat dan Otak Manusia dalam Lingkungan Beracun
Perhatikan lingkungan sekitar kita, apakah kita menghirup banyak asap kendaraan yang beracun?, apakah kita berada dilingkungan para perokok?, apakah sirkulasi udara di kantor kita sudah baik?. Gambar 3 B adalah hasil scan otak terhadap orang yang berada dalam lingkungan beracun, penuh asap yang kotor. Hampir seluruh bagian otak rusak akibat racun ini. Frontal lobe tempat otak menganalisis berbagai informasi dan memberikan keputusan pun mengalami kerusakan bagi penderita ini. Mengerikan sekali dan kita tidak menyadari karena otak tidak terlihat secara kasat mata.
Gambar-gambar diatas hanyalah contoh kecil. Masih banyak ancaman-ancaman di lingkungan sekitar yang dapat merusak otak kita seperti :
- Bermain video games yang sarat dengan kekerasan
- Olahraga yang membahayakan bagian kepala
- Gagal dalam mengatur prioritas kerja
- Malas berfikir, dan lainnya
Pertanyaannya, apakah otak kita yang rusak dapat diselamatkan? Apakah saya juga bisa mengetahui bagaimana kondisi otak saya saat ini? Apakah pengukuran mendekati ini ada di Indonesia? Apakah otak kita bisa berfungsi optimal sehingga kinerja meningkat? Apakah keputusan saya sudah benar mempercayakan tugas-tugas penting dalam pekerjaan kita kepada bawahan yang tidak menyayangi otaknya?
Otak yang rusak dapat diselamatkan dan kembali berfungsi baik jika menemukan cara yang tepat. Kami, Indonesia Memory Sports Council menjalin kerja sama strategis dengan Persatuan Indonesia Neuroscience Terapan dan didukung oleh Dokter ahli Neuroscientist mengembangkan sebuah program strategis yang menggabungkan antara assesment otak, knowledge, memory skill training, metode peningkatan konsentrasi, dan penanganan klinis jika diperlukan.
Kerjasama ini disatukan kedalam sebuah program yang dinamakan “EXECUTIVE MEMORY PROGRAM” (lihat di : dan ). Menariknya, seluruh yang kami sampaikan dalam program ini sangat ilmiah dan kami berharap banyak para profesional yang meningkat kinerjanya setelah bergabung kedalam program ini.
Renungan buat kita semua saat ini, Apa yang terjadi dalam hidup kita jika otak kita biarkan terus menerus mengalami kerusakan? Bagaimana kondisi kita saat berada diumur 60 tahun nanti? Apakah kita akan terus membiarkannya, atau memutuskan untuk mengganti pola hidup yang baru?.
Sumber gambar : Change your Brain, Change your Life oleh Daniel G. Amen