Tangerang, 9 April 2017 – Kompetisi persahabatan di ranah daya ingat kembali digelar pada hari Minggu (9/4) lalu oleh Asosiasi Memory Sports Indonesia (AMSI). Bertempat di kampus Universitas Multimedia Nusantara, Gading Serpong, sejumlah 68 peserta dari beragam usia beradu tepat dan cepat dalam mengingat deret angka acak (Random Numbers), kata acak (Random Words), gambar acak (Random Images), dan kartu remi acak (Speed Cards).
Terselenggara berkat kerja sama dengan Continuing Education Department (CED) UMN, Gramedia Academy dan Gramedia, ajang yang bertajuk 5th Indonesia Friendly Memory Championship (IFMC) 2017 ini melampaui kompetisi-kompetisi persahabatan sebelumnya dalam hal jumlah partisipasi. “Hal ini menunjukkan peningkatan awareness masyarakat mengenai pentingnya daya ingat dalam berbagai aspek kehidupan,” ujar Wicaksono Adi selaku Ketua Penyelenggara.
AMSI, sebagai representasi dari International Association of Memory (IAM), Jerman, dalam beberapa tahun terakhir memang getol memopulerkan olahraga otak ini di Tanah Air. Ketua AMSI, Yudi Lesmana GMM (Grandmaster of Memory), menyebutkan bahwa mayoritas peserta 5th IFMC merupakan siswa-siswa Student Memory Course (SMC), program yang dikembangkan pihaknya untuk melejitkan prestasi para pelajar di Indonesia. “Mereka datang dari cabang-cabang kita di Kota Kasablanka, Serbarupa BSD, Merry Riana Learning Center BSD dan Puri Indah, serta Eduplex Bandung,” paparnya.
Meskipun demikian, tak sedikit pula masyarakat umum yang berpartisipasi di 5th IFMC ini, khususnya peserta di kategori Dewasa. Dalam sebuah kompetisi memory sports, peserta memang dikelompokkan ke dalam tiga kategori usia, yakni Kids/Anak-anak (≤12 tahun), Junior/Remaja (13-17 tahun), dan Adult/Dewasa (18-59 tahun). Masing-masing memperebutkan posisi juara umum, juara per kategori, serta juara per nomor pertandingan.
Sebut saja Arisman Wijaya, karyawan Pertamina, yang menggondol banyak medali atas performanya yang baik di hampir seluruh cabang. Atau Radhiansyah Novrizal dari Bank Mandiri, yang secara khusus sangat menggemari Speed Cards. Begitupun Muhammad Iril, seorang pemain rubik veteran yang telah mencatatkan berbagai rekor kelas dunia di kompetisi menyelesaikan puzzle kubus warna-warni tersebut. 5th IFMC menjadi kesempatan pertama baginya dalam menjajal dunia memory sports. “Saya malu melihat skor saya, karena anak didik Mas Yudi yang masih kecil sudah jago-jago semua,” ujarnya seraya tertawa.
Benar kata Iril, perolehan skor para Adult memang masih kalah dengan para Junior dan Kids yang tekun melatih daya ingatnya di SMC. Rayyan Hanif Ismail, siswa SMP Islam Nurul Fikri Depok, didaulat sebagai Juara Umum pada 5th IFMC kali ini, diikuti oleh Aisha Nadine Sharika, siswi SMP Sinar Cendekia Serpong sebagai Juara Umum ke-2, dan Arisman Wijaya sebagai Juara Umum ke-3. Mereka membawa pulang hadiah uang tunai, piala, medali, serta sertifikat.
Kompetisi daya ingat sendiri merupakan ajang bergengsi yang telah dimulai sejak 1991 di London, Inggris. Dalam beberapa tahun terakhir, memory sports mengalami pertumbuhan pesat di negara-negara Asia Pasifik, salah satunya Indonesia. Tak hanya jago kandang, putra-putri Indonesia juga kerap menjuarai berbagai kompetisi memory sports tingkat dunia. Yudi berharap, melalui asosiasi yang dipimpinnya, akan lebih banyak lagi prestasi yang bisa ditorehkan oleh masyarakat Indonesia ke depannya.
Berikut adalah hasil yang diraih oleh setiap peserta di ajang 5th IFMC 2017 ini (klik tabelnya untuk memperbesar):
5 Minutes Random Words
5 Minutes Random Numbers
5 Minutes Random Images
Speed Cards
Peringkat Keseluruhan Peserta 5th IFMC
Sampai jumpa di 6th Indonesia Friendly Memory Championship!