Categories
Article

Ada Apa dengan Gajah?

Gajah sudah mulai punah

Berdasarkan data dari Workshop Forum Gajah dan Kementerian Kehutanan di Bogor awal tahun 2014 menunjukkan bahwa, estimasi populasi gajah di Indonesia hanya sekitar 1724 ekor gajah. Selama 2012-2014 Indonesia telah kehilangan 90 individu gajah sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) karena mati di Aceh, Riau, dan Lampung.

Pembukaan lahan dan ulah para pemburu gading gajah yang membunuh hewan ini patut kita kecam dan waspadai bilamana masih menemui pelaku perbuatan tidak terpuji ini. Pada umumnya gajah dibunuh dengan cara ditembak dibahagian kepala lalu dibiarkan jatuh hingga tidak bisa lagi melakukan perlawanan. Satu buah gading gajah rata-rata dijual dengan kisaran harga 40 juta rupiah.

Gajah Sebagai Simbol Daya Ingat

Gajah telah lama menjadi simbol daya ingat di dunia. Kehebatan gajah dalam mengingat telah menjadikan hewan ini ikon World Memory Championships, sebuah kejuaraan dunia mengingat yang telah ada sejak 1991. Ada dua jenis gajah yang pada umumnya kita lihat baik melalui media ataupun secara langsung, mereka adalah Gajah Afrika yang bertelinga besar dan Gajah Asia yang bertelinga kecil.

Gajah

Gajah berada dalam urutan tiga besar untuk hewan yang memiliki inteligensia terbaik setelah orang hutan dan lumba-lumba. Keunggulannya terletak dalam daya ingat. Lobus temporal di otak gajah konon lebih berkembang dari pada pada manusia. Bagian lobus tersebut lebih “berlipat” sehingga gajah dapat menyimpan informasi lebih banyak. Hasil penelitian Prof. Dick Byrne tentang gajah menjelaskan bahwa hewan tersebut dapat mengenali gajah lain dalam jumlah yang banyak melalui bunyi yang dikeluarkan oleh hewan-hewan itu.

Gajah mampu berkomunikasi dalam jarak lebih dari 8 kilometer dengan suara infra berfrekuensi rendah yang tidak bisa ditangkap oleh manusia. Karena itu, gajah dapat mengetahui kondisi gajah-gajah lain di sekitarnya yang sedang dalam keadaan terancam, sakit, ataupun berduka.

Gajah juga memiliki rasa kasih sayang yang besar terhadap sesamanya. Jika seekor gajah meninggal, gajah di sekitarnya akan menjaga jasad gajah yang meninggal hingga dua hari dan melindunginya dengan daun-daun, semak-semak, serta batang pohon. Sampai kapan pun gajah yang ikut dalam “ritual pemakaman” akan tetap mengingat tempat itu sebagai sebuah makam. Jadi, mengganggu habitat gajah sama saja dengan mencari masalah besar karena gajah memiliki solidaritas yang tinggi untuk melawan para pengganggunya.

3 Gajah

*tulisan ini dibuat untuk memperingati World Elephant Day, 12 Agustus 2015

One reply on “Ada Apa dengan Gajah?”

Leave a Reply to ratna Cancel reply

Your email address will not be published.

Open chat
Konsultasi Disini
Hai kak👋
Ingin konsultasi? Lanjutkan chat dengan kami😉